Foto : lokasi tambang galian c di dusun Nanga Potan Desa Tj Lasa kec.purusibau Utara kabupaten Kapuas hulu Kalimantan Barat.
Kapuas Hulu,Kalbar. - Jejakfaktanews.my.id Masyarakat menolak aktivitas galian C di Dusun Nanga Potan RT.02 Desa Tj Lasa kecamatan Putusibau Utara kabupaten Kapuas hulu, Kalimantan Barat.
"Lokasi tambang galian C tersebut tidak memiliki izin bg, makanya kalau mereka kerja tumpukan batu enda pernah lama di situ, setiap hari full angkutan dump truk bawa batu tersebut ke luar, pokoknya engga berani lama numpuknya batu itu di lokasi bg,"ucap seorang warga.
Penolakan warga karena dampak negatif seperti kerusakan lingkungan (banjir, longsor, pencemaran), kerusakan infrastruktur, hilangnya lahan produktif, gangguan terhadap mata pencaharian warga (bertani), serta gangguan ketenangan akibat kebisingan dan polusi udara.
Alasan Penolakan Warga:
Dampak Lingkungan:
Terjadinya banjir, tanah longsor, dan erosi yang merusak permukiman warga.
Pencemaran air bersih akibat sedimentasi dan aktivitas penambangan.
Alih fungsi lahan dari lahan produktif menjadi tidak produktif, terutama lahan pertanian.
Dampak Sosial Ekonomi :
Hilangnya mata pencaharian warga, terutama petani yang bergantung pada lahan mereka.
Kerusakan infrastruktur seperti rumah, jembatan, dan jalan.
Masalah Perizinan:
Izin tambang yang ilegal atau tidak memiliki proses yang transparan dan partisipatif dengan masyarakat.
Kurangnya sosialisasi dan komunikasi dari pihak perusahaan atau pemerintah kepada warga sekitar lokasi tambang yang terdampak.
"Harapan warga tersebut agar aparat penegak hukum dari Polda Kalbar segera melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas ilegal yang tidak mengantongi izin dan merusak lingkungan di wilayah Kapuas hulu khususnya galian C di Dusun Nanga Potan Desa Tj Lasa kecamatan Putusibau Utara kabupaten Kapuas hulu Kalimantan Barat. (Budi)